BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Polio adalah suatu penyakit yang
disebabkan oleh virus polio yang dapat mengakibatkan terjadinya kelumpuhan yang
permanen. Penyakit ini dapat menyerang pada semua kelompok umur, namun yang
peling rentan adalah kelompok umur kurang dari 3 tahun. Gejala meliputi demam,
lemas, sakit kepala, muntah, sulit buang air besar, nyeri pada kaki, tangan,
kadang disertai diare. Kemudian virus menyerang dan merusakkan jaringan syaraf
, sehingga menimbulkan kelumpuhan yang permanen.
Virus polio dapat melumpuhkan bahkan
membunuh. Virus ini menular melalui air dan kotoran manusia. Sifatnya sangat
menular dan selalu menyerang anak balita. Dua puluh tahun silam, polio
melumpuhkan 1.000 anak tiap harinya di seluruh penjuru dunia. Tapi pada 1988
muncul Gerakan Pemberantasan Polio Global. Lalu pada 2004, hanya 1.266 kasus
polio yang dilaporkan muncul di seluruh dunia. Umumnya kasus tersebut hanya
terjadi di enam Negara. Kurang dari setahun ini, anggapan dunia bebas polio
sudah berakhir.
Penyakit polio pertama terjadi di Eropa
pada abad ke-18, dan menyebar ke Amerika Serikat beberapa tahun kemudian.
Penyakit polio juga menyebar ke negara maju belahan bumi utara yang bermusim
panas. Penyakit polio menjadi terus meningkat dan rata-rata orang yang menderita
penyakit polio meninggal, sehingga jumlah kematian meningkat akibat penyakit
ini. Penyakit polio menyebar luas di Amerika Serikat tahun 1952, dengan
penderita 20,000 orang yang terkena penyakit ini ( Miller,N.Z, 2004 ).
B. RUMUSAN
MASALAH
·
Apa yang dimaksud
dengan poliomyelitis?
·
Bagaimana
etiologi penyakit poliomyelitis?
·
Bagaimana
gejala klinis dari poliomyielitis?
·
Bagaimana
cara penularan dari poliomyelitis?
·
Bagaimana
cara pengobatan dari piomyelitis?
·
Bagaimana
cara pencegahan dari poliomyelitis?
C.
TUJUAN.
·
Agar
mahasiswa dapat mengetahui pengertian poliomyelitis.
·
Agar
mahasiswa dapat mengetahui bagaimana etiologi penyakit poliomyielitis.
·
Agar
mahasiswa dapat mengetahui bagaimana gejala klinis dari poliomyelitis.
·
Agar
mahasiswa dapat mengetahui cara penularan dari poliomyielitis.
·
Agar
mahasiswa dapat mengetahui cara pengobatan penyakit poliomyelitis.
·
Agar
mahasiswa dapat mengetahui cara pencegahan dari poliomyelitis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
POLIOMYELITIS.
Penyakit polio atau
yang dala istilah kedokteran disebut dengan poliomielitis adalah penyakit
lumpuh yang disebabkan oleh poliovirus(PV). Virus polio ini termasuk dalam
kelompok enteroviorus, famili Picornavirus. Jenis virus ini sangat tahan
terhadap alkohol dan lisol, namun peka terhadap formaldehide dan larutan klor.
Virus ini bisa mati dalam suhu yang tinggi namun bisa bertahan hidup selama
bertahun - tahun dalam keadaan beku. Penyakit polio ini termasuk penyakit yang
menular. Penyakit ini menyerang pada setiap orang tanpa mengenal usia, namun
50% kasusnya terjadi pada anak berusia antara 3 - 5 tahun. Virus ini dapat
memasuki aliran darah dan mengalir ke sistem saraf pusat menyebabkan melemahnya otot dan kadang kelumpuhan (paralisis).
B. ETIOLOGI
Penyakit
Polio disebabkan oleh infeksi polio virus yang berasal dari genus Enterovirus
dan family Picorna viridae. Ada tiga tipe virus, yang pertama strain 1
(brunhilde), strain 2 (lanzig), dan strain 3 (leon). Strain 1 (brunhilde)
paling ganas, dan sering menyebabkan wabah. Sedangkan strain 2 (lanzig) yang
paling jinak. Virus ini menular melalui
kotoran(feses) atau sekret tenggorokan orang yang terinfeksi. Virus polio masuk
melalui ludah sehingga menyebabkan infeksi. Hal ini dapat terjadi dengan mudah
bila tangan terkontaminasi atau benda-benda yang terkontaminasi dimasukkan ke
dalam mulut.
Virus polio
masuk kedalam tubuh manusia melalui mulut dan berkembang biak ditenggorokan dan
usus. Berkembang biak selama 4 sampai 35 hari, kemudian akan dikeluarkan melalu
tinja selama beberapa minggu kemudian.
C. GEJALA KLINIS
Kelumpuhan secara umum berbentuk flaksid paralise
merupakan manifestasi yang paling nyata menunjukkan adanya kerusakan sel saraf.
Rasa sakit atau nyeri, spastisitas, hipertonus stadium dini diakibatkan oleh
gangguan pada batang otak, ganglia spinalis, dan cornu posterior medulla
spinalis.
Gejala-gejala yang timbul dapat dikelompokan, antara
lain sebagai berikut:
a.
Silent
infection
Pada tahap ini anak
terserang penyakit poliomielitis sama sekali tidak menunjukkan gejala apa-apa
dan hanya dapat diketahui bila melakukan pemeriksaan laboratorium.
b.
Abortive
poliomielitis
Pada tahap ini
sudah ada gejala tetapi belum begitu jelas. Baru dicurigai, jika orang yang
baru tersebut baru kontak dengan penderita poliomielitis. Gejala biasa berupa
panas, lemas, tidak ada nafsu makan, muntah-muntah, sakit kepala, nyeri
menelan, batuk, pilek.
c.
Non paralitik
poliomielitis
Gejala-gejalanya
hampir sama dengan abortive poliomielitis tetapi lebih hebat lagi, seperti
nyeri kepala, muntah-muntah, disertai dengan nyeri dan kekakuan pada otot-otot
leher bagian belakang, badan dan anggota gerak tubuh mengalami hipertonus.
d.
Paralitik
poliomielitis
Gejala
mula-mula seperti non paralitik poliomielitis, lalu disusul dengan periode
tanpa gejala tampak seperti penyakit. Kelumpuhan juga dapat terjadi pada
kandung kencing selama 1-34 hari dan hilangnya kekuatan ketegangan otot usus,
kadang-kadang menjadi penyakit usus berbelit.
D. CARA
PENULARAN
Penyakit polio menular melalui kontak
antar manusia. Virus masuk ke dalam tubuh melalui mulut ketika seseorang
memakan makanan atau minuman yang terkontaminasi tinja penderita penyakit polio
atau bisa juga dari air liur penderita penyakit polio. Kemudian virus
menginfeksi bagian usus yang kemudian memasuki aliran darah dan mengalir ke
sistem saraf pusat sehingga bisa menyebabkan melemahnya otot serta terkadang
menyebabkan kelumpuhan.
E. CARA PENGOBATAN
Sejauh ini
belum ditemukan obat spesifik yang dapat membunuh virus polio. Anak yang
terinfeksi virus polio dan belum pernah melakukan imunisasi, maka diberikan
globulin gamma. Penderita polio juga bisa diberikan obat penahan rasa sakit dan
obat pengurang rasa nyeri, seperti aspirin atau obat golongan astominofen dan
kejang otot. Kejang dan nyeri otot juga bisa dikurangi dengan kompres hangat.
Sedangkan
penggunaan vaksin yang ada hanya untuk mencegah dan mengurangi rasa sakit pada
penderita.
F. UPAYA
PENCEGAHAN
Upaya
pencegahan polio dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
- Berikan penyuluhan kepada
masyarakat tentang manfaat pemberian imunisasi sedini mungkin semasa
anak-anak.
- Pekan Imunisasi Nasional (PIN).
Imunisasi dilakukan untuk memberikan vaksin polio kepada balita. Vaksin
polio yang diberikan ada dua jenis vaksin polio yaitu:
- Vaksin polio oral (OPV) yang
ditemukan Albert Sabin. OPV diberikan ke dalam mulut yang berisi virus
polio hidup yang telah dilemahkan. OPV merangsang pembentukan antibodi
baik antibodi di dalam darah maupun antibodi lokal pada jonjot (vili)
usus. OPV dapat memberikan perlindungan kepada individu sebab jika
diberikan berulang kali, vaksin ini merangsang pembentukan antibodi dalam
darah yang memblokir penyebaran virus ke sistem saraf pusat dan melindungi
seorang anak seumur hidup. Cara memberikannya adalah dengan meneteskan
vaksin polio sebanyak dua tetes langsung kedalam mulut anak atau dengan
menggunakan sendok yang dicampur dengan gula manis.
- Vaksin polio yang
dinonaktifkan/dimatikan (IPV) yang dikembangkan Jonas Salk. Vaksin polio
ini mengandung virus polio yang telah dimatikan dan diberikan dengan cara
disuntikkan. Baik OPV maupun IPV kedua-duanya merangsang pembentukan
kekebalan intestinal. Di beberapa negara dikenal pula Tetravaccine yaitu
kombinasi DPT dan polio. Pemberian vaksin polio dapat dilakukan bersamaan
dengan BCG, vaksin hepatitis B, dan DPT. Imunisasi Polio Dasar yang
lengkap adalah 4 kali, yaitu saat bayi lahir (Polio-), usia 3 bln
(Polio-1), usia 4 bln (Polio-2) dan usia 5 bln (Polio-3). Dengan lengkap 4
kali dimaksudkan bayi dapat menyusun antibodinya dengan maksimal, untuk
suatu proteksi 5-10 thn. Imunisasi polio diberikan sebanyak empat kali
dengan selang waktu tidak kurang dari satu bulan. Imunisasi ulangan dapat
diberikan sebelum anak masuk sekolah (5–6 tahun) dan saat meninggalkan
sekolah dasar (12 tahun) (Sulianti Saroso, 2007).
- Survailance Acute Flaccid
Paralysis atau penemuan penderita yang dicurigai lumpuh layuh pada usia di
bawah 15 tahun harus diperiksa tinjanya untuk memastikan karena polio atau
bukan.
- Melakukan Mopping Up artinya
pemberian vaksinasi masal di daerah yang ditemukan penderita polio
terhadap anak usia di bawah 5 tahun tanpa melihat status imunisasi polio
sebelumnya.
- Peningkatan sanitasi lingkungan
dan higiena sanitasi perorangan. Karena penyebaran virus polio ini melalui
tinja, maka masyarakat dihimbau menjaga kebersihan lebih baik lagi,
terutama pada jamban di rumah-rumah mereka serta selalu melakukan cuci
tangan bila akan melakukan sesuatu pekerjaan seperti makan.
- Konsumsi makanan yang mampu
meningkatkan daya tahan tubuh seperti vitamin C.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Poliomielitis
atau polio adalah penyakit paralisis atau lumpuh yang disebabkan oleh virus
yang dinamakan poliovirus (PV). Penyebab polio adalah virus, ada tiga tipe
virus polio yaitu:
a.
Strain 1
(Brunhilde)
b.
Strain 2
(Lanzig)
c.
Strain 3 (Leon)
Virus polio
menyebar melalui saluran pencernaan, dimulai dari mulut, tenggorokan, dan
saluran bagian pencernaan bagian bawah. Gejala-gejala polio yang timbul dapat dikelompokkan
sebagai berikut:
a.
Silent
infection
b.
Abortive
poliomielitis
c.
Non paralisis
poliomielitis
d.
Paralitik
poliomielitis
Gejala polio meliputi demam, lemas,
sakit kepala, muntah, sulit buang air besar, nyeri pada kaki/tangan, kadang
disertai diare. Kemudian virus menyerang dan merusakkan jaringan syaraf ,
sehingga menimbulkan kelumpuhan yang permanen.
Pencegahan polio antara lain melakukan
cakupan imunisasi yang tinggi dan menyeluruh, Pekan Imunisasi Nasional yang
telah dilakukan Depkes tahun 1995, 1996, dan 1997, Survailance Acute Flaccid
Paralysis, melakukan Mopping Up.
DAFTAR
PUSTAKA
L.
Heymann, David dan R. Bruce Aylward. 2004. Poliomyelitis. Switzerland : Geneva
1211
N.Z, Miller.2004. The polio vaccine: a critical assessment of its arcane history, efficacy, and long-term health-related consequences. USA: Thinktwice Global Vaccine Institute.
M.D, Paul E. Peach.2004. Poliomyelitis. Warm Springs ; GA 31830.
Wilson, Walter R. 2001. Current Diagnosis and Treatment in Infectious Disease. USA : McGraw-Hill Companies, Inc
N.Z, Miller.2004. The polio vaccine: a critical assessment of its arcane history, efficacy, and long-term health-related consequences. USA: Thinktwice Global Vaccine Institute.
M.D, Paul E. Peach.2004. Poliomyelitis. Warm Springs ; GA 31830.
Wilson, Walter R. 2001. Current Diagnosis and Treatment in Infectious Disease. USA : McGraw-Hill Companies, Inc
http://id.wikipedia.org/wiki/Poliomielitis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar